Home Uncategorized 514 Ha Tanaman Padi di Provinsi Jambi Gagal Panen

514 Ha Tanaman Padi di Provinsi Jambi Gagal Panen

0
514 Ha Tanaman Padi di Provinsi Jambi Gagal Panen

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Balai Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jambi mencatat, sejak Januari hingga Oktober 2022 terdapat 514 Hektare tanaman padi di Jambi fuso. Gagal panen ini terjadi di tujuh kabupaten/ kota.

Hal ini disampaikan Kepala UPTD BPTPH Provinsi Jambi, Jaja Kardia. Ia menyebut, lahan yang mengalami gagal panen terluas berada di Kota Sungai Penuh.

Jaja merincikan secara berurutan untuk Kota Sungai Penuh terjadi pada bulan Januari seluas 231,5 hektare. Kemudian disusul Kabupaten Batanghari juga pada bulan Januari seluas 108 hektare.

Kemudian Kabupaten Tanjab Timur dilaporkan terjadi fuso selama empat bulan yakni Januari seluas 1,5 hektare, Februari 51 hekare, Maret 7,5 hektare, dan Juli 3,5 hektare. Kemudian Kabupaten Kerinci pada bulan September mengalami gagal panen seluas 46 hektare,

“Lalu kabupaten Bungo pada Februari seluas 30 hektare. Kabupaten Merangin pada bulan Maret seluas 25 hektare, Kemudian Kabupaten Tebo pada Januari seluas 10,5 hektare,” jelasnya.

“Jadi total keseluruhan tanaman fuso padi 514, 5 Ha.Data ini sudah kami laporkan ke pusat,” sambungnya.

Ia mengungkapkan penyebab gagal panen dikarenakan dampak dari perubahan Iklim seperti banjir dan kekeringan.

Sementara untuk tanaman holtikultura seperti cabai, ada beberapa lokasi yang terkena banjir, seperti di daerah Kumpeh Ilir sekitar 80 hektare, dari total keseluruhan 105 hektare, dan yang berhasil diselamatkan ada 25 hektare.

“Sisanya terkena banjir dan sebagian fuso,” akunya.

Masih kata Jaja, 80 hektare tersebut berada di Desa Mekar Jaya dan Mekar Sari, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi. Lokasi itu merupakan hamparan terluas tanaman cabai di Provinsi Jambi.

Jaja menyarankan kepada petani cabai di Kumpeh Ilir agar menanam cabai tepat waktu pada bulan Juni agar terhindar dari banjir.

“Harus tepat waktu, walaupun nantinya ada bantuan dari pemerintah melalui Dumisake atau APBN, akan disiapkan bulan Juni. Karena kebiasaan para petani nanamnya di bulan itu karena menghindari musim penghujan,” pungkasnya. (aba)


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here