Home Uncategorized Kompetensi,Kualifikasi Dosen Menjadi Pondasi Majunya Suatu Prodi

Kompetensi,Kualifikasi Dosen Menjadi Pondasi Majunya Suatu Prodi

0
Kompetensi,Kualifikasi Dosen Menjadi Pondasi Majunya Suatu Prodi

Jakarta (UNAS) – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualifikasi dosen, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional (FTKI UNAS) menyelenggarakan Coaching Clinic: Penulisan Proposal Disertasi Bidang Informatika dan Komputer pada Kamis, 24 November 2022. Bertempat di Ruang Seminar, Selasar Lantai III UNAS, acara ini khususnya diperuntukkan bagi para dosen FTKI yang sedang mengikuti kuliah doktoral maupun yang akan melanjutkan studi doktor di bidang Informatika dan Komputer. Turut hadir dalam acara tersebut, Dekan FTKI UNAS, Dr. Septi Andryana, S.Kom, MMSI, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama UNAS, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. serta Prof. Ir. Teddy Mantoro MSc., PhD., SMIEEE selaku narasumber.

Dekan FTKI UNAS, Dr. Septi Andryana, S.Kom, MMSI., menyampaikan rasa bangganya atas terlaksananya acara Coaching Clinic bagi para dosen.

Dalam sambutannya, Dekan FTKI UNAS, Dr. Septi Andryana, S.Kom, MMSI., menyampaikan bahwa kegiatan coaching clinic kali ini dimaksudkan untuk memberikan pengarahan, pendampingan dan motivasi kepada para dosen FTKI yang sedang maupun yang akan melanjutkan studi S3. Dr. Septi berharap, agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga para dosen dapat meningkatkan kompetensi dan kualifikasi mereka. Coaching clinic ini merupakan kelanjutan dari Workshop Penulisan Proposal Riset Bidang Informatika dan Komputer yang diselenggarakan pada tanggal 6 Oktober 2022 yang lalu.

 Kegiatan coaching clinic  yang menitik beratkan pada kompetensi dan kualifikasi ini diperlukan sebagai upaya peningkatan jumlah doktor di bidang Informatika dan Komputer, serta percepatan jenjang akademik dosen menuju Guru Besar. FTKI juga sedang menjajaki kerjasama dengan Program Studi Doktor Sistem Informasi Universitas Diponegoro, Semarang dan berencana akan mengirimkan 10 orang dosen studi lanjut S3”, ujar Dr. Septi.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Septi turut menyampaikan rasa bangganya karena kehadiran Prof. Erna dan Prof. Teddy dalam acara tersebut. Menurut Dr. Septi, keduanya merupakan sosok panutan bagi para dosen, terlebih lagi karena beliau merupakan reviewer Jenjang Akademik Dosen (JAD) LLDikti3.

Senada, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian  kepada Masyarakat dan Kerjasama UNAS, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., juga menyampaikan rasa gembira dan bahagianya karena acara coaching clinic ini dapat terselenggara. Menurut Prof. Erna, menjadi sebuah kebanggaan ketika mengetahui bahwa teman-teman yang hadir sebagian besar adalah teman-teman yang sedang atau akan mengambil studi S3.

“Jadi, ini merupakan sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi UNAS, bahwa ke depan akan makin banyak doktor di UNAS,” terang Prof. Erna.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian  kepada Masyarakat dan Kerjasama UNAS, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., memberikan sambutannya sekaligus membuka acara ini.

Prof. Erna juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Prof. Teddy karena masih bisa menyempatkan waktunya, meskipun sangat sibuk. Menurutnya, Prof. Teddy memang memiliki passion yang besar dalam menulis dan ingin membuat kita semua juga bisa menulis. Sehingga, Prof. Erna berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini para dosen bisa semakin maju.

“Dengan pendampingan dari Prof. Teddy, insyaa Allah kita akan mampu memuat proposal, tulisan dan hasil penelitian yang bagus,” kata Prof. Erna.

Prof. Erna meyakini, bahwa para dosen memang perlu didorong dan dicari cara agar bisa memaksa diri untuk melakukan sesuatu, termasuk menulis. Sebab, jika berbicara soal kemampuan,  Prof. Erna percaya bahwa semua peserta yang hadir mampu melakukannya.

“Yang harus didorong adalah soal kemauannya, karena menulis tidak semata-mata skill, namun juga pengalaman,” kata Prof. Erna.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Sampoerna, Prof. Ir. Teddy Mantoro MSc., PhD., SMIEEE., yang juga sebagai Chair of IEEE Computational Intelligence Society Indonesia Chapter mengatakan, peran para dosen sejatinya memang diharapkan untuk menjadi jembatan dalam mengajari para mahasiswa yang merupakan the next generation. Sehingga, dirinya sangat mendorong adanya kegiatan coaching clinic ini, yang diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi para dosen. Sebab, menurut Prof. Teddy, saat ini dosen Teknologi dan Informasi (IT) di Indonesia masih menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan, di mana hanya 4,6% dosen IT di Indonesia yang bergelar doktor.

Guru Besar Universitas Sampoerna, Prof. Ir. Teddy Mantoro MSc., PhD., SMIEEE., memaparkan materi dihadapan para dosen FTKI.

“Jika dibandingkan dengan di Malaysia, maka dosen IT yang bergelar doktor di sana adalah sebesar 96%. Oleh karena itu, saya sangat mendorong adanya acara coaching clinic ini,” ujar Prof. Teddy.

Pada coaching clinic ini, ada 11 proposal disertasi yang telah diberi masukan oleh Prof. Teddy. Dan dalam waktu dekat FTKI akan mengadakan coaching lanjutan dengan harapan para dosen menghasilkan proposal yang memadai untuk studi lanjut S3, fokus di bidang keilmuannya/Body of Knowledge (BoK) Ilmu Komputer, menunjukkan kompleksitas, rencana kebaruan (atau nilai kejutan) dan kontribusi yang signifikan. (Umair)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here